In Memoriam of Juwita-Joejoe-Nju

Juwita-Joejoe-Nju-Juju.

Hai Joejoe.

Haha. Mungkin Cuma gue yang manggil lu “Joejoe”. Nggak apa-apa kan, ngerusak nama lu sedkit?

Gila ya Joe. 3 minggu sama lo ini cepet banget berjalan. 3 minggu, plus 4 hari waktu kita sama-sama MOS, dan sehari.....

 Mungkin gue Cuma satu diantara temen-temen lu yang menyenangi kehadiran lu di kehidupan ini. Mungkin juga, gue Cuma segelintir orang biasa yang “numpang lewat” di kehidupan lu.

Tapi buat temen pertama di sekolah baru, lu itu kayak mangkok kosong yang diisi sama bakso plus kuahnya. Maknyos.

Sama kayak gue. Yang masih kalem di sekolah baru, celingak celingukan kayak orang bego. Lalu lu dateng dengan segudang pertanyaan yang bikin kita nyambung. Gue, elu, Ulfa, sama Ester.

Kita jadi sering bareng terus. Gue slalu gandeng elu, begitu pun sebaliknya.

Inget nggak saat kita berempat nentuin yel-yel kelas sewaktu MOS?
Neng neng nong neng, Joe. Hahahah :D

-------------------------------

Hai Bendahara bawel..

Udah capek ya, ngeladenin anak laki-laki yang suka ngebolos bayar uang kas? caBbaLL eaPhzz Joejoe, nanti gue bantuin lu kok. Gue palakin mereka.

Pasti kalo lu denger gue ngomong ini, udah lu samber dengan kata “geblek”.

-----------------------------

“Eh, dituull..~”

Aduh, nama gue juga ikutan dirusak.

----------------------------

Inget nggak Joe, waktu kita sama-sama berdiri di depan kelas, dari lantai 3, menatap hamparan genteng-genteng indah nan elok. Serta jemuran-jemuran yang bergoyang-goyang terkena tiupan angin. Di saat itu gue mulai cerita, gue mulai mengeluh dengan kelas baru dan suasana belajar baru yang bikin gue nggak nyaman.

Ternyata Joe, proses perpindahan itu nggak mudah. Butuh waktu untuk bisa menyesuaikan diri di lingkungan baru. Tempat kita berpindah. Mungkin aja waktu itu gue, atau mungkin lu juga, ngerasa nggak nyaman dan masih belum bisa move on dari temen-temen SMP.

Ohiya, inget juga nggak joe?

Waktu kita berdua sama-sama berdiri di ujung koridor sekolah lantai 3, di samping sekolah kita itu banyak banget container yang besar besaaaaaarrrr banget.

Trus lu nanya sama gue,

“Itu kalo ada orang ketiban container itu gimana ya dit?”

“yaa gepenglaaah Jooeeee :p”

Lu selalu demen ngeliat mesin-mesin krane sewaktu ngangkat-ngangkat tuh container. Mesin krane jalan mendekati container yang gede-gede, lalu dengan perlahan ngangkat satu container dan dipindahkan ke tempat lain. Gue inget Joe banget Joe waktu itu. Waktu habis dari Lab Bahasa. Bukannya balik ke kelas, kita nongkrong dulu ngeliatin tuh container.

Lu juga pernah nanya sama gue,

“Isi di dalem container-container itu apa ya?”

“Menurut lu?”

“Ikan. Soalnya bau amis di sini.”

“Mungkin.”

Lu tuh bawel ya Joe, sama tugas. Gue males tau ngerjain THR (Tugas Hari Raya). Banyak banget!

Eh tapi lu, jauh-jauh hari sebelum Lebaran dateng, udah bawel SMS gue nanya-nanya THR. Sesungguhnya, kau merusak kebahagiaan ku dalam berlibur, Joe..

“Eh geblek. Kerjain dulu sono THR lu. Banyak banget kan”

“Males ah. Merusak liburan tauk!”

3 hari sebelum masuk.

Gue kelabakan Joe.

THR gue banyak yang belum selesai. Tapi banyak banget yang ngajakin jalan.

Hari-hari terakhir liburan, sih~~

Khilaf, gue terima salah satu ajakan temen kecil gue buat nonton.

Besoknya, gue keinget dan kembali kelabakan sama THR.

Gue jadi nyesel nggak ikutin nasehat lu, Joe.

“Ditul, perut gue sakit..”

“Napa kau? GWS eaa~”

“Iya, kata dokter gue infeksi usus.”

“Pasti lu abis makan yang pedes-pedes sama yang asem-asem, deh.”

“Hahaha iyaaa gue abis makan karuhun dit.”

“Yeee joejoe. Ya udah. Istirahat aja duls”

“Sakit banget dit.. L”

Yah. Joejoe-ku lagi sakit. Cepet sembuh, nak. Aku kangen kamu.

Pengen cepet-cepet main lagi sama kamu di sekolah.

“Ditul, gue dirawat..”

“Hah? Kok bisa? Dirawat di mana?”

“Di RS Persahabatan Dit.”

“Ya ampun Joe. Jaga kesehatan dong..”

“Iyaa Dit. Kayaknya besok gue nggak masuk..”

“Heh? Besok masih libur Joe.”

“Oh iya. Hari Selasa deh gue nggak masuk. Bilangin ke Bu Romlah yaa..”

“Iya Joe. Nanti gue sampein ke Bu Romlah. GWS cuyung. Cepet sembuh yak~”

“Iyaa makasih ya dituull..”

Joejoe-ku ngapain sih pake nginep di RS segala. Apalah artinya kita (gue, Ulfa, dan Ester) tanpa kehadiranmu cuyung :*

“Bu Romlah. Juwita sakit bu.”

“Sakit apa?”

“Tifus bu, dia SMS saya kemarin. Trus dari hari Minggu dia udah dirawat”

“Dirawat di mana?”

“Di RS Persahabatan.”

“Oh iya kalo kalian mau jenguk, silahkan aja. Bantu koordinir anak-anak ya nak. Maunya kapan jenguknya? Nanti biar anak-anak yang bawa motor aja yang ke sana. Perwakilan aja.”

“Iya bu.”

Aduh Joe. Gue galau nih. Gue nggak dibolehin ikutan jenguk elu. Kata nyokap, RS Persahabatan itu jauh banget. Apalagi, kita jenguk elunya sehabis pulang sekolah. Gue juga buta jalan kalo udah daerah Rawamangun ke sono. Dan sialnya nggak ada yang bisa jemput gue di sana Joe... ;(

Maafin gue ya Joe, nggak ikutan jenguk.

Surga gue ngelarang gue pergi ikutan jenguk lu Joe..

Kalo gue ngelanggar, durhaka gue Joe..

-------------------------------------------------

Senin, 3 September 2012

Joejoe-ku udah sembuh..

Tapi sayangnya, kangen-kangenan sama joejoe-nya cuma sebentar.

Joejoe harus pulang duluan karena nggak kuat nahan sakitnya.

Aduh Joe..

Cepat sembuh nak..

----------------------------------------------------

Jumat. 7 September 2012

"Innalilahi wa innalillahi rojiunn.. 

Telah berpulang ke Rahmatullah Ananda Juwita dari kelas X-2 pagi tadi, jam 04.30. Untuk itu, marilah sebelum tadarus pagi ini dimulai, sejenak kita membacakan surat Al-Fatihah. semoga Ananda Juwita diterima di sisi Yang Maha Kuasa, di terima amal baiknya selama dia di dunia...."

Pengunguman itu bagai lima buah container yang secara tiba-tiba datang dari langit dan dengan kerasnya menghantam tubuhku. Membuat aku tak mampu lagi berdiri lama-lama di samping Ester. 

Segera aku duduk di bangku-ku. Menundukkan kepala. Membaca dengan lirih ayat-ayat Al-Fatihah untuk Juwita. Untuk Jojoe. Untuk teman pertamaku, di sekolah baruku.

Sekarang..

Semua ini sudah jelas.

Pertanyaan Ester tadi pagi telah terbukti. 

Pikiran-pikiran aneh sepanjang perjalanan ke sekolah sudah terjawab.

Juwita meninggal?

Kenapa?

Kok bisa?

Juwita hanya sakit tifus.. Sungguh..

Joe.. Hari ini kita ada ulangan Kimia..

Seakan ada tombol power, secara otomatis seluruh kelas dipenuhi dengan isak tangis.

Menangisi kepergianmu yang tak pernah bisa disangka-sangka.

Joe.. kamu tega ya.. ninggalin Ester duduk sendirian..

---------------------------------------------------

Hanya terbalut kain kafan, kamu terbaring di sana. 

Tak bergerak sama sekali.

Wangi melati menjurus di seluruh ruangan, harum tubuhmu sehabis dimandikan.

Aku duduk di samping kakimu.

Mengelus sebentar kakimu, lalu merindinglah sekujur tubuhku. 

Juwita yang ingin sekali masuk sekolah ternyata nggak akan bisa sekolah lagi.

Juwita ketinggalan banyak ulangan harian..

--------------------------------------------------

Ternyata, ketika hari Senin, Juwita udah nggak bisa lagi nahan rasa sakitnya.

Lalu malamnya, dia langsung dilarikan ke rumah sakit Persahabatan (lagi).

Setelah di check kembali keadaannya, dokter mem-vonis Juwita mengalami kanker darah (leukimia) ganas..
Tangan sama kakinya udah biru-biru, udah kayak bocah main tinta spidol.
Juwita udah nunjukin tanda-tanda di mau pergi, waktu itu dia ngomong sama Ulfa, katanya dia kesakitan banget, kepalanya pusing, udah kayak orang mau mati.
Dia juga sempet bilang di Twitter, jantung gue berhentiin sebentar kek, nyesek banget.
(Maaf ya, nggak sempet upload screen shoot tweet-nya.)


Joe.. sekarang, gue udah kayak mangkok bakso yang baksonya udah abis dimakan sama pemilik-Nya.. kosong..



Juwi, mana?
 Katanya mau makan bekel sama-sama ;((