Posts

Lewah

ego itu masih terus bersarang dan kian memuncak kembali lagi dalam pertemuan yang rusak tegang hingga seluruh saraf terasa lebih menebal berlari cepat dan bertengger di lobus temporal hasilnya hanya diam yang tak menghasilkan kenapa kembali pada malam yang terusik? ingin nyenyak namun sakit meninggalkan jejak dan lewah pikir menari bersenang-senang menginjak benak menghapus yang berderai juga tak kunjung membantu tersimpan terus sampai mimpi malam itu sampai kapan masih berpegang pada ego masing-masing? apakah aku tidak bisa kau menangkan? 

berulang kali

satu kali..  dua kali.. rasanya terlalu sering ditolak sama nalar sendiri tapi perasaan terlalu kuat buat teriak  keluar dari sini satu kali..  dua kali..  perasaan itu selalu muncul terabaikan, bahkan gak didengar berpaling menatap yang lain salah ku.. apa ya? keluar dari zona nyaman maksimalin semua tenaga yang ada  jam 2 pagi kerja.. jam 4 pagi kerja.. tidur seadanya..  lalu kembali terjaga dari pagi hingga malam sambil terus menjaga konsentrasi dan kewarasan  ah iya ternyata sudah berulang kali tapi sampai detik ini melangkah pun takut apa ya yang aku takutkan? kini semua berkumpul  semua saling menyela semua saling teriak di dalam kepala yang ku tenggak panadol tiap dia kesakitan tapi aku hanya bisa diam..diam.. dan diam..

Sampai di Mana

Katanya, hidup itu singkat. Bahkan semakin lama waktu berjalan cepat. Entah tergesa-gesa karena apa. Di saat ini aku merasa semua itu bohong. Lambat, buatku tak tahan. Tak paham kapan akan selesai. Mataku masih menatap jendela lekat. Bau nafasnya tersengal seiring gerakannya. Kadang makin cepat, kadang pelan-pelan. Dan tak kunjung usai. Di waktu yang seperti ini terkadang membuatku bertanya, Apa hidup semenyedihkan ini? Apa memang benar, aku harus melewati ini? Untuk sampai ke mana?

Tentang Renjana

Ini tentang Renjana. Yang selalu memanggil, bahkan saat berulang kali tak menghiraukan. Ini tentang Renjana Yang hadir menyapa, ketika haru mulai meraba Ini tentang Renjana Yang terkadang meruntuhkan, namun juga membangkitkan Ini tentang Renjana. Yang tidak pernah tahu kapan ia datang. Mungkin datang terlalu cepat, atau harus lebih bersabar lagi. Namun bisa saja, tidak akan pernah datang. Ini tentang Renjana. Yang berkali-kali menyelamatkan hidup seseorang. Bahkan sebelum ia mendapatkan nyawa. Ini untuk Renjana. Bagian dari asaku. 

Jenuh

"Giliran jenuh malah balik ke blog!" Yaa namanya juga jenuh. Cara mengalihkannya bisa ke hal yang baru maupun lama. Sekarang-sekarang ini kalau sedang jenuh saya lari ke Instagram, buka akun receh lalu ketawa sepuasnya. Tapi lama-lama, kok jadi capek sendiri. Dan sifatnya sementara. Belum lagi kalau sepanjang pencarian akun receh nemuin konten-konten yang bikin makin khawatir sama bagaimana kelangsungan hidup saya dan anak cucu saya kedepannya. Ribut di mana-mana. Isi sosial media saya kalau bukan racun kosmetik yang bikin kantong jebol, ya kedengkian.  Dan saya ternyata punya blog. Yang dulu waktu jaman SMP-SMA masih aktif nulis, aktif kopdar sama komunitas blogger. Sekarang malah sibuk joget dan ngeluh. Untung saya ingat kalau punya blog.  Jadi, di sinilah saya. Di penghujung semester 7, abis benerin novel yang bakal dijadiin bahan skripsi pakai lem tembak karena kertasnya sudah banyak copot, yang minggu depannya akan menjalani ujian akhir semester untuk ya

Kenapa

Aku sudah tidak bisa nulis lagi. Setiap kali nulis selalu saja kembali ke pertanyaan, "kenapa?" Setiap kali bertanya pada diri sendiri, yang selalu saja ditemukan hanya,  "Mati"  Aku sudah tidak bisa nari lagi. Setiap kali nari selalu saja kembali ke pertanyaan, "kenapa?" Setiap kali bertanya pada diri sendiri, yang selalu saja ditemukan hanya,  "Mati" Aku sudah tidak bisa foto lagi. Setiap kali foto selalu saja kembali ke pertanyaan, "kenapa?" Setiap kali bertanya pada diri sendiri, yang selalu saja ditemukan hanya, "Mati" Aku bahkan sudah tidak bisa meluruskan kedua jari tanganku. Setiap kali berusaha selalu saja kembali ke pertanyaan, "kenapa?" Setiap kali bertanya pada diri sendiri, yang selalu saja ditemukan hanya, "Mati" Aku sudah tidak bisa berdamai dengan masa lalu. Setiap kali berusaha selalu saja kembali ke pertanyaan, "kenapa?" Setiap